Beberapa Alasan Mengerjakan 2 Bidang Pekerjaan

Kenapa pilih 2 bidang?

Penasaran kenapa saya mau ‘capek capek’ ngerjain 2 bidang pekerjaan yang berbeda?

Well, selain alasan utamanya adalah extra money, ada beberapa alasan lain dan juga saran buat kamu yang mau mengerjakan 2 pekerjaan khususnya di bidang yang berbeda.

Baca sampai akhir ya!

“Saling mendukung satu dengan yang lain.”

Karena 2 bidang yang saya tekuni adalah keuangan & investasi dan digital marketing. Jadi saya bisa saling tukar menukar layanan, satu dengan yang lain. Saling support.

“Memperluas Networking.”

Karena karena orang-orang yang berada di dua bidang tersebut berbeda maka saya bisa networking lebih luas menjangkau orang-orang baru. Tapi ingat, kamu harus bijak membagi fokus.

“Melakukan cross-selling”

Karena sebagian besar klien saya di perencanaan keuangan adalah pemilik usaha, saya bisa tawarkan layanan digital marketing. Dan juga sebaliknya, klien digital marketing saya biasanya butuh seorang perencana keuangan juga.

“Sumber pendapatan ganda.”

Karena lebih banyak kesempatan menjadikan lebih banyak income.

Tapi ingat, kamu juga butuh modal ganda untuk mengerjakan ini berbarengan.

Karena kalau bidang yang satu lagi turun, masih ada back up bidang yang satunya. Inilah yang dinamakan dengan diversifikasi. Dan ini alasan utama saya kenapa saya memilih 2 bidang yang berbeda.

“Diversifikasi dalam investasi”

Bisa dilakukan dengan membagi alokasi aset. Sesederhana membagi aset dan menaruhnya di tempat yang berbeda. Untuk lebih optimal lagi pengalokasian aset sahamnya,

Saham yang beda industri.

Misalkan kamu sudah simpan saham saham teknologi, untuk kedepannya kamu bisa membeli saham di sektor energi mungkin, atau saham consumer.

Hal ini dilakukan untuk membagi risiko apabila ada satu saham di sektor tertentu yang mengalami penurunan, maka saham lain diharapkan bisa memback up.

Beda Instrumen keuangan.

Buat kamu yang sudah berinvestasi di saham tunggal, kamu bisa alokasikan asetmu ke mutual funds, index funds, dan ETFs.

Cari kelas aset yang memiliki korelasi rendah atau negatif sehingga jika salah satu bergerak turun, yang lain cenderung bergerak berlawanan.

Kalau pilih yang berlawanan, kamu harus tau kapan saatnya exit, karena kalau tidak ya sama aja asetmu tidak akan berkembang.