Travel ke Pulau Derawan dan Maratua Yang Indah

Pulau Derawan

Perasaan campur aduk untuk kembali ke Kepulauan Derawan setelah 16 tahun. Ya, saya pergi ke sana pada tahun 2004 ketika tidak ada smartphone dan media sosial. Jika Anda ingat, saya menulis tentang Derawan di blog saya dan buku pertama saya “The Naked Traveler” pada tahun 2007 silam.

Jadi apa perbedaannya sekarang dan nanti?
– Pulau Derawan sangat ramai sekarang. Anda hampir tidak melihat pantai dari pantai karena diblokir dengan hotel. Sayangnya, saya tidak melihat kura-kura lagi!
– Pulau Kakaban sekarang memiliki dermaga dan tangga, tetapi jumlah ubur-ubur yang tidak bersengat jauh lebih sedikit.
– Pulau Maratua juga memiliki banyak hotel, bahkan bandara!

Di satu sisi perekonomian masyarakat semakin membaik dan akses wisatawan semakin mudah. Di sisi lain, berdampak negatif terhadap lingkungan. Namun harus saya akui bahwa Kepulauan Derawan masih cantik! Jadi saya hanya melakukan pose tanda tangan saya.

Jadi gimana menurutmu bikin maju tapi meminimalisasi kerusakan lingkungan?

Saya sangat beruntung bertemu dengan raksasa lembut di Kepulauan Derawan ini! Hujan deras sepanjang malam sebelumnya. Harus bangun jam 5 pagi untuk naik perahu. Saat matahari terbit, saya melompat ke laut, berenang melawan arus kuat dengan visibilitas air yang rendah, dan akhirnya… Saya bertemu dengan bayi hiu paus! Sayang? Ya. Panjangnya hanya sekitar 3 meter jadi kemungkinan dia berumur 4 bulan. (Saya telah bertemu banyak hiu paus dewasa sebelumnya yang panjangnya 7-12 meter!)

Hiu paus (Rhincodon typusis) adalah spesies ikan terbesar di dunia. Meskipun mereka adalah vertebrata nonmamalia terbesar yang masih hidup, tetapi mereka hanya memakan plankton dan ikan kecil.
Nggak usah takut, ikan hiu paus nggak doyan makan manusia kok! Jadi, kira-kira kalian berani berenang bareng nggak?

Pulau Maratua

Goa Halo Tabung (sebelumnya dikenal sebagai Goa Haji Mangku) di Pulau Maratua adalah sebuah gua dengan air payau. Banyak yang datang ke sini untuk melakukan lompat tebing meski tidak setinggi itu. Saya lebih suka berenang di sini karena airnya yang jernih dan sangat menyegarkan. Oh, menyelam gratis di sini juga bagus – bahkan tanpa topeng dan sirip!
Minimal gue bisa bergaya ala Aquawoman lah! Gimana, nggak?