Pihak Polri telah memberikan pernyataan mengenai keadaan yang berada di Mimika, Papua, apabila keadaan telah kondusif setelah adanya aksi penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Pos Koramil Jila pada hari Senin tanggal 9 Maret 2020.
“Situasi sekarang ini telah kondusif,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono pada saat dikonfirmasi di Jakarta, pada hari rabu kemarin.
Ia juga mengatakan, setelah aksi penembakan tersebut petugas gabungan dari pihak TNI dan Polri melakukan patroli keamanan, dan kemudian melakukan mediasi dengan masyarakat.
“Personel dari Polri-TNI melaksanakan patroli dialogis dengan pihak masyarakat,” tambahnya.
Dan ia juga melanjutkan, dan pada sisi lain untuk mencegah adanya aksi penembakan oleh oknum KKB, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah turun langsung ke lapangan dan mengajak masyarakat bersama-sama dalam menjaga keamanan.
“Forkominda juga turun lapangan mengajak masyarakat untuk menjaga bersama,” tukasnya.
Selama bulan Maret 2020, sebanyak ada tiga kasus aksi penembakan di Mimika. Pada hari Senin 9 Maret, Pos Koramil Jila telah diserang KKB hingga menewaskan satu orang Babinsa TNI AD yang tengah bertugas yaitu Serka La Ongge. Kemudian pada tanggal 5 Maret, Pos TNI di Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, juga diserang oleh kelompok bersenjata. Kejadian tersebut cuma berselang dua hari sesudah penembakan atas mobil patroli Polsek Tembagapura.
Penembakan yang dilakukan oleh pihak sparatis Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut tentu saja menjadi sebuah teror yang cukup mengerikan dan berdampak menjadi sebuah ketakutan bagi masyarakat. Dan tentu saja ini menjadi ancaman bagi kedaulatan bangsa Indonesia.
Penembakan terhadap aparat Kepolisian serta TNI ini harusnya mendapat perhatian yang benar benar diutamakan. Karena keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan penyerangan tersebut adalah sebuah upaya untuk membuat perasaan tidak aman bagi masyarakat. Kelompok radikal ini semestinya dan memang harus diberantas sesegera mungkin.
Apabila dibiarkan maka Kelompok Kriminal Bersenjata ini akan semakin menjadi dalam melakukan aksi terornya. Dan memang harus tidak ada kesepakatan untuk pelaku teror yang ada dinegara kita ini.