Perjalanan untuk grand touring Honda all new Supra GTR 150 yang bertema ‘Back to Nature Adventure’ dari Kalimantan menuju Sulawesi, selesai pada hari Sabtu 4 Juni 2016 malam di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Perjalanan yang dimulai dari kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada hari Jumat 27 Mei 2016, dengan melintasi sejumlah kota besar yang ada di dua pulau tersebut.
Jarak tempuh perjalanan mengalami penyusutan dari yang telah diperkirakan sebelumnya yaitu mencapai 3.200 kilometer. Dan kemudian berakhir di Makassar Town Square, catatan odometer motor menunjukkan cuma 3.013 km.
Bermacam karakter medan dilewati oleh 20 riders yang terdiri dari anggota komunitas motor Honda, jurnalis, dan blogger. Mereka menunggangi motor bebek sport ini dengan bergantian. Jalur onroad yang berupa aspal mulus, sampai offroad yang berupa bebatuan serta tanah dilahap.
Rey, salah satu peserta touring yang merupakan anggota komunitas Honda Megapro Club (HMPC) Palu mengatakan, pada saat pertama kali ditawari untuk mengikuti touring jarak jauh ini, dia belum mengetahui jenis motor yang akan dipakainya.
“Ketika mengetahui motornya jenis bebek, kami memang sempat kaget. Motor bebek kok digunakan untuk touring jarak jauh. Tetapi ya kami coba lakoni saja, terlebih lagi setelah diutarakan meskipun Supra GTR 150 motor bebek, namun enak untuk touring,” kata Rey di Makassar, beberapa saat yang lalu.
Sesudah mencoba Supra GTR 150 di permulaan, ia mengaku sangat terkejut. Bagi ukuran jenis bebek sport, Supra GTR 150 cukup enak untuk dikendarai. Mengenai posisi duduk, dipermulaan ia mesti menyesuaikan dulu dengan postur badannya dengan tinggi sekitar 165 sentimeter, untuk mencari posisi nyaman.
Untuk mendapatkan posisi nyaman itu, Rey mengaku menyiasatinya dengan mengubah posisi tangan, apakah dimajukan ataukah dimundurkan dari setang. Ia tak mengubah posisi pantat dengan maju maupun mundur dari jok. Tetapi motor ini diakuinya lebih nyaman apabila dibandingkan dengan jenis bebek Honda lainnya.
“Untuk menuju ke Sulawesi saja, jarak tempuh 2.000 kilometer. Dimulai berangkat dari kota Manado itu telah banyak melalui gunung bebatuan serta jalan tanah,” jelas Rey.