Warga Waerebo yang berada di Nusa Tenggara Timur ini mempercayai bahwa nenek moyangnya berasal dari suku minangkabau yang berasal dari sumatera barat. Banyak sekali wisatawan lokal dan turis yang sangat ingin mengunjungi tempat ini karena sangat unik dan juga memiliki kisah yang bersejarah sekali.
Banyak banget yang nanya tentang bagaimana caranya ke Waerebo dan apa saja yang harus disiapkan untuk kesana. Saya akan mencoba menjawab sedikit tentang pertanyaan diatas. Yuk disimak!
Q: Gimana caranya ke Waerebo kalau naik umum dari Labuan Bajo?
A: Dari Labuan Bajo, bisa naik travel Gunung Mas menuju Ruteng dengan harga 100ribu. Lalu dari Terminal Mina Ruteng (sekitar jam 8-9 pagi, kadang tak tentu, 1-2 kali sehari) menuju Desa Denge atau Desa Dintor naik otokol (truk yang dijadikan angkutan umum) seharga 50-70ribu.
Sampai di Desa Denge bisa stay di Homestay Pak Blasius atau rumah penduduk. (Kalau saya sih dirumah penduduk hehe.). Abis itu trekking selama 2,5 jam menuju Waerebo.
Q: Naiknya berapa jam kak? Katanya 4 jam?
A: Iya, dulu sekitar 4 jam, 10 kilometer. Sekarang hanya 2,5 jam, 5,5 kilometer karena jalan menuju pos satu sudah di aspal, jadi sudah bisa pakai kendaraan.
Q: Ada berapa pos kak menuju kesana?
A: Ada tiga pos. Pos satu dekat sungai, pos dua dekat tebing curam, Pos tiga udah keliatan rumah Waerebonya.
Q: Biaya Nginap di Dintor dan Denge berapa kak?
A: Dintor (Pak Martin, Waerebo Lodge 200ribu semalam 3x makan), Denge (Pak Blasius, Waerebo Homestay, 200ribu semalam 3x makan). Denge lebih dekat dengan pos penanjakan ke Waerebo. Pemandangan lebih bagus di Dintor, langsung menghadap sawah dan bukit.
Q: Biaya nginap di Waerebo berapa kak?
A: Permalam 325ribu termasuk makan. Kalau nggak nginap 200ribu termasuk makan. Porter 200ribu PP. Biaya masuk seikhlasnya.
Q: Apalagi ya? Silahkan deh kalau mau nanya, bisa nanya langsung di kolom komen!
Untuk tips menuju Waerebo, akan ditulis di postingan berikutnya. Siap!